Laman

Senin, 13 Februari 2012

Ayah, aku merindukanmu!

Entah mengapa siang ini aku merindukanmu, Ayah.
Aku mengingat masa dulu, waktu kau tak mempunyai daya untuk bergerak.  Aku selalu menjahilimu, sekarang aku merasa menyesal melakukan itu.  Aku belum merawatmu dengan benar, dengan baik, dengan nyaman, aq merasa belum melakukan apapun untukmu, Ayah.

Aku masih bisa merasakan hangatnya rangkulanmu, setiap kau ingin berjalan, selalu kesakitan.  Aku menangis saat aku tak mengerti yang engkau katakan, aku tak mengerti apa yang hendak kau minta.  Maafkan aku Ayah, waktu kau mampu mengeluarkan kata-kata untuk menasehati, menegur, memberi pelajaran, dan lain sebagainya yang bersifat membangun diriku, aku terlalu sering mengabaikan itu.  Aku sungguh ingin mendengar suaramu lagi, Ayah.  sungguh aku sangat merindukan dirimu.

Sandaran kepalamu dipundakku, sampai sekarang masih terasa.  Kau terlihat sangat menikmati keadaan seperti itu waktu itu.  Aku sungguh menyesal, Ayah, karena hanya sebentar kau bersandar di bahuku.  Kondisimu waktu itu sungguh sangat buruk, aq selalu menghibur diriku untuk selalu semangat agar Ayah cepat sembuh.  Aku sungguh sangat mencintaimu Ayah.

Ayah, aku sangat sedih waktu menulis ini, namun rasa ini sangat menggangguku.  Andai kau ada di sini sekarang, aku sungguh sangat bahagia, senang dan damai.  Aku berharap, ayah bisa menemuiku, aku sangat inin bertemu ayah, sangat ingin, ingin sekali.  Ingin  mendengar suaramu dan tawamu.  Ingin melihat tawa dan senyummu kembali.  Ingin merasakan tendanganmu saat kita beradu sebagai musuh (Ayah menggunakan jurus karatenya dan aku Tae Kwondo).  Lucu mengingat waktu itu sekligus sedih.

Ayah, jika kau berkenan, mampirlah ke dalam mimpiku malam ini.  Aku sangat mengharapkan kehadiranmu di dalam mimpiku.  Aku mohon ya, malam ini masuk ke dalam mimpiku...

Love you Ayah.  Aku sagat meridukanmu...

Allah pasti sangat sayang sama ayah, makanya Allah dipanggil duluan.  Nanti aku nyusul...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar